يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ
إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ
أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ
تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ
وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ
وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian
hendak mengerjakan salat, maka basuhlah muka kalian dan tangan kalian sampai
dengan siku, dan sapulah kepala kalian dan (basuh) kaki kalian sampai
dengan kedua mata kaki; dan jika kalian junub, maka mandilah; dan jika kalian
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kalian tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan
tanah yang baik (bersih); sapulah muka kalian dan tangan kalian dengan
tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kalian, tetapi Dia hendak
membersihkan kalian dan menyempurnakan nikmat-Nya bagi kalian, supaya kalian
bersyukur. [QS.
Al-Maidah : 6]
وَعَنْ
حُمْرَانَ «أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ. فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثَ
مَرَّاتٍ، ثُمَّ تَمَضْمَضَ، وَاسْتَنْشَقَ، وَاسْتَنْثَرَ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ
ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إلَى الْمِرْفَقِ، ثَلَاثَ
مَرَّاتٍ، ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ، ثُمَّ غَسَلَ
رِجْلَهُ الْيُمْنَى إلَى الْكَعْبَيْنِ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ الْيُسْرَى
مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ قَالَ: رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ - تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا» . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Humran bahwa Utsman RA minta air wudhu, lalu ia
mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan
memasukkan air ke dalam hidungnya lalu mengeluarkannya, kemudian ia membasuh
wajahnya tiga kali, kemudian ia mencuci tangan kanannya hingga siku tiga kali,
kemudian yang kiri seperti itu, kemudian ia mengusap kepalanya, kemudian
mencuci kaki kanannya hingga mata kaki tiga kali, kemudian yang kiri seperti
itu, kemudian berkata, “aku melihat Rasulullah SAW berwudhu seperti wudhuku
ini.” [shahih: Al Bukhari 159, Muslim 226]
وَعَنْ
عَلِيٍّ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - فِي «صِفَةِ وُضُوءِ النَّبِيِّ - صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ: وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَاحِدَةً» . أَخْرَجَهُ
أَبُو دَاوُد. وَأَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ.
بَلْ قَالَ التِّرْمِذِيُّ: إنَّهُ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي الْبَابِ.
Dari Ali RA mengenai sifat wudhu Nabi SAW ia berkata,
“Dan beliau mengusap kepalanya satu kali.” (HR. Abu Daud, An Nasa'i dan At
Tirmidzi dengan sanad yang shahih, bahkan At Tirmidzi berkata, ‘sesungguhnya
hadits tersebut paling shahih dalam bab ini) [Shahih: Shahih At Tirmidzi 48]
وَعَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - فِي صِفَةِ
الْوُضُوءِ قَالَ: «وَمَسَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِرَأْسِهِ، فَأَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَأَدْبَرَ» . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
- وَفِي
لَفْظٍ لَهُمَا: «بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ، حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إلَى
قَفَاهُ، ثُمَّ رَدَّهُمَا إلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ»
Dari Abdullah bin Zaid bin Ashim Ra tentang sifat
wudhu ia berkata, “Dan Rasulullah SAW mengusap kepalanya dari depan sampai
belakang.” [shahih: Al Bukhari 185-186, Muslim 235]
Dan dalam
satu lafazh bagi keduanya: “Beliau memulai dari bagian depan kepalanya (dan
menariknya) hingga ke tengkuknya, kemudian mengembalikan keduanya ke tempat ia
memulai darinya.”
وَعَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - فِي صِفَةِ الْوُضُوءِ
- قَالَ: «ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ، وَأَدْخَلَ إصْبَعَيْهِ السَّبَّاحَتَيْنِ فِي
أُذُنَيْهِ، وَمَسَحَ بِإِبْهَامَيْهِ ظَاهِرَ أُذُنَيْهِ» . أَخْرَجَهُ أَبُو
دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ. وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
Dari Abdullah bin Amr RA tentang sifat wudhu ia
berkata, “Kemudian beliau mengusap kepalanya, dan memasukkan kedua jari
telunjuknya ke dalam kedua telinganya, dan mengusap kedua ibu jarinya pada
bagian luar kedua telinganya.” (HR. Abu Daud dan An Nasa'i dan dishahihkan oleh
Ibnu Khuzaimah) [Hasan
Shahih: shahih Abu Daud 135]
وَعَنْ
لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ، - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ -، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
- صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - «أَسْبِغْ الْوُضُوءَ، وَخَلِّلْ بَيْنَ
الْأَصَابِعِ، وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ، إلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا»
أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَلِأَبِي دَاوُد فِي
رِوَايَةٍ «إذَا تَوَضَّأْت فَمَضْمِضْ»
Dari Laqith bin Shabirah RA, ia berkata Rasulullah SAW
bersabda: “Sempurnakanlah wudhu, dan sela-selalah antara jari jemari, dan
bersungguh-sungguhlah ketika beristinsyaq, kecuali bila engkau sedang berpuasa.”
(HR. Imam yang empat dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah) [shahih: Shahih Al Jami' 927]
Dan Abu Daud
dalam satu riwayat: “apabila engkau berwudhu maka berkumur-kumurlah.” [shahih: Abu Daud 144]
عَنْ
«الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: كُنْت مَعَ
النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -، فَتَوَضَّأَ، فَأَهْوَيْت
لِأَنْزِعَ خُفَّيْهِ، فَقَالَ: دَعْهُمَا، فَإِنِّي أَدْخَلْتُهُمَا
طَاهِرَتَيْنِ فَمَسَحَ عَلَيْهِمَا» ، مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
وَلِلْأَرْبَعَةِ
عَنْهُ إلَّا النَّسَائِيّ: «أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ - مَسَحَ أَعْلَى الْخُفِّ وَأَسْفَلَهُ» . وَفِي إسْنَادِهِ ضَعْفٌ.
Dari Mughirah bin Syu’bah RA ia berkata, “Aku pernah
bersama Nabi SAW, lalu beliau berwudhu, maka aku tunduk untuk membuka kedua
khufnya, maka beliau bersabda: ‘Biarkanlah keduanya, karena sesungguhnya aku
memasukkannya dalam keadaan suci’, lalu beliau mengusap atas keduanya.”
(Muttafaq alaih) [Shahih Al
Bukhari 206, Shahih Muslim 274]
Dan Imam
yang empat –kecuali An Nasa'i-, “Bahwa Nabi SAW mengusap bagian atas khuf dan
bagian bawahnya.” Pada sanadnya terdapat kelemahan. [Dhaif: Dhaif Abu Daud 165, Dhaif At
Tirmidzi 97]
Sumber Kitab Subulus Salaam
0 komentar